Selasa, 28 Desember 2010

Selasa , 28 Desember 2010

ini sebuah puisi yang ku tulis tanpa membuka mata
sebuah jalinan kata-kata yang tak ku pernah ku lihat adanya
mata ku dibutakan oleh mimpi dan derita
ketika tak ada lagi cinta yang mendekatiku
sepenggal hati ini jatuh namun apakah ia masih mengingatku

aku berlari dari balik jalinan bayang-bayang kertas putih
aku pergi dari balik uraian air mata di balik gelombang samudera
aku pergi layaknya sang pangeran yang ingin membuka wilayahnya sendiri dan berperang dengan ayah ayng paling ia cintai
aku ingin pergi
namun aku tak bisa tanpamu

aku adalah lelaki yang mati sebagai dedaunan yang hilang di telan waktu
aku seperti samudera yang begitu lama menerpa sang pasir pantai
aku adalah kesakitan yang teramat

aku ingin melepaskan semuanya
dari balik kata-kata sederhana ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar